Ada empat tujuan mendasar
dari ilmu kriptografi ini yang juga merupakan aspek keamanan informasi yaitu :
- Kerahasiaan,
adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari
siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk
membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
- Integritas data,
adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah.
Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk
mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain
penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang
sebenarnya.
- Autentikasi,
adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan
sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi
harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal
harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan
lain-lain.
- Non-repudiasi.,
atau nirpenyangkalan adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan
terhadap pengiriman/terciptanya suatu informasi oleh yang
mengirimkan/membuat.
Sedangkan berdasarkan
besar data yang diolah dalam satu kali proses, maka algoritma kriptografi dapat
dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Algoritma block cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dalam bentuk blok-blok besar (misal 64-bit) dimana blok-blok ini dioperasikan dengan fungsi enkripsi yang sama dan akan menghasilkan informasi rahasia dalam blok-blok yang berukuran sama. - Algoritma stream cipher
Informasi/data yang hendak dikirim dioperasikan dalam bentuk blok-blok yang lebih kecil (byte atau bit), biasanya satu karakter persatuan persatuan waktu proses, menggunakan tranformasi enkripsi yang berubah setiap waktu.
kriptografi dibagi
menjadi dua konsep yakni Enkripsi dan dekskripsi :
- Enkripsi merupakan proses perubahan data asli menjadi suatu
bentuk yang tidak di ketahui untuk dikirim kepada seseorang dengan
menggunakan sebuah algoritma
- Deksripsi adalah proses penerjemahan dimana data enkripsi yang
telah dikirim telah sampai ke penerima untuk di ubah kembali kedalam
bentuk asli data tersebut.
proses enkripsi
merupakan pengoperasian fungsi E (enkripsi) menggunakan e (kunci enkripsi) pada M (plaintext) sehingga
dihasilkan C (ciphertext), notasinya :
Ee(M) – C
Sedangkan untuk proses
dekripsi, merupakan pengoperasian fungsi D (dekripsi) menggunakan d (kunci dekripsi) pada C (ciphertext) sehingga
dihasilkan M (plaintext), notasinya :
Dd(C) = M
Sehingga dari dua
hubungan diatas berlaku :
Dd(Ee(M)) = M
Sumber : (wikipedia) dan beberapa sumber